Jumat, 29 Maret 2013

Budidaya Merica pada Daerah Transmigrasi (KTM) Mahalona

Lada atau merica (Piper nigrum L.) adalah rempah-rempah berwujud bijian yang dihasilkan oleh tumbuhan dengan nama sama. Lada sangat penting dalam komponen masakan dunia dan dikenal luas sebagai komoditi perdagangan penting di Dunia Lama. Pada masa lampau harganya sangat tinggi sehingga menjadi salah satu pemicu penjelajahan orang Eropa ke Asia Timur untuk menguasai perdagangannya dan, dengan demikian, mengawali sejarah kolonisasi Afrika, Asia, dan Amerika. Di Indonesia, lada terutama dihasilkan di Pulau Bangka. Lada disebut sahang dalam bahasa Melayu Lokal seperti bahasa Banjar, Melayu Belitung, Melayu Sambas, dan Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Khususnya Mahalona. I. Klasifikasi Ilmiah - Kerajaan: Plantae - Divisi: Magnoliophyta - Kelas: Magnoliopsida - Ordo: Piperales - Famili: Piperaceae - Genus: Piper - Spesies: P. nigrum Nama binomial - Piper nigrum L. Galeri
Pada kesempatan ini saya akan mengulas sedikit tentang bagaimana cara budidaya tanaman lada / merica. pertama-tama adalah memilih lahan yang cocok agar tanaman merica dapat tumbuh dengan baik. selain itu perlu juga diperhatikan kadar keasaman dari tanah sebagai media tanam. II.SYARAT PERTUMBUHAN 2.1. Iklim - Curah hujan 2.000-3.000 mm/th. - Cukup sinar matahari (10 jam sehari). - Suhu udara 200C - 34 0C. - Kelembaban udara 50% - 100% lengas nisbi dan optimal antara 60% - 80% RH. - Terlindung dari tiupan angin yang terlalu kencang. 2.2. Media Tanam - Subur dan kaya bahan organik - Tidak tergenang atau terlalu kering - pH tanah 5,5-7,0 - Warna tanah merah sampai merah kuning seperti Podsolik, Lateritic, Latosol dan Utisol. - Kandungan humus tanah sedalam 1-2,5 m. - Kelerengan/kemiringan lahan maksimal ± 300. - Ketinggian tempat 300-1.100 m dpl. Untuk pembibitan umumnya tanaman lada di tanam dengan tehnik stek batang. adapun syarat syarat stek batang untuk tanaman lada adalah dipilih dari indukan yang sehat, biasanya terlihat dari daun yang berwarna hijau segar & tidak terdapat bercak-bercak hitam pada daun.dan biasanya berasal dari indukan yang telah berumur 10 bulan - 3 tahun setelah tanam. ada 2 jenis bibit yang umumnya ditanam oleh masyarakat KTM mahalona, yakni Stek Dada & Stek Sulur ( Solor ). adapun kelebihan dan kekurangan dari kedua jenis bibit ini antara lain : 1. Bibit dada lebih cepat berbuah dibandingkan bibit solor, 2. Bibit solor lebih mudah didapatkan karena jumlahnya yang banyak. 3. Biasanya bibit Dada bersumber dari bibit solor itu sendiri, karena bibit solor yang ditanam umumnya harus diturunkan kembali apabila tingginya sudah sekitar 1-2 Meter dari tanah dan telah bercabang. 4. Bibit solor biasanya memiliki umur lebih lama dibandingkan bibit dada. Untuk media tanam, biasanya para petani di KTM Mahalona langsung menanam bibit mereka tanpa menyiapkan media yang siap, sehingga tanaman biasanya lambat perkembangannya. olehnya itu saya akan berbagi tehnik yang saya gunakan dalam menanam merica yang saya praktekkan sendiri semoga bisa menjadi acuan bagi para pembaca untuk mencoba.

Pertama-tama Tiang yang saya gunakan adalah tiang batang kayu Kumia & Polonangka ( umumnya dikenal di Mahalona ) berukuran 4 Meter. dengan jarak tanam 2M x 2 M dengan kedalaman tanam tiang sekitar 70-80cm dari permukaan tanah. Tanah yang saya tempati adalah tanah merah dengan posisi miring ( 30 derajat ) Setelah Tiang berdiri, Disekitar Tiang saya membuat lubang sebagai media tanam dengan ukuran 40 cm x 40 cm x 40 cm dengan galian tanah 20 cm lapisan atas saya simpan disebelah kiri lubang dan 20 cm lapisan bawah sebelah kanan agar memudahkan mengenali lapisan atas & lapisan bawah. setelah itu , lubang ini saya taburi dengan kapur pertanian yang mengandung dolomit gunanya menetralkan pH tanah. serta saya mencampurkan pupuk kandang yang sebelumnya telah dikomposkan dengan larutan EM4. kemudian lubang ini saya diamkan selama 1 minggu lalu tanah lapisan atas saya turunkan terlebih dahulu baru setelah itu tanah lapisan kedua, sehingga tanah ini tertukar antara lapisan atas & bawah. setelah tertutup, media tanam ini saya diamkan lagi selama seminggu agar tanah dan pupuk betul betul bercampur dan bersifat homogen.
 
( M. Raya Tahir gani, SE ) rekan saya menanam merica.


Setelah cukup seminggu barulah saya menanam bibit merica. Bibit yang saya gunakan adalah bibit jenis Dada karena waktunya yang cukup singkat. ( Maklum Kejar Waktu )
Setelah ditanam, Bibit ini perlu mendapat pelindung agar terlindung dari sinar matahari langsung, biasanya masyarakat menggunakan tanaman pakis sebagai penutup bibit selama proses penanaman hingga tumbuh / keluarnya tunas baru yang menandakan bibit yang kita tanam tumbuh.

3.3. Teknik Penanaman
- Sistem penanaman adalah monokultur (jarak tanam 2m x 2m) . Tetapi juga bisa ditanam dengan tanaman lain.
- Lubang tanam dibuat limas ukuran atas 40 cm x 35 cm, bawah 40 cm x 15 cm dan kedalaman 50 - 80cm.
- Biarkan lubang tanam 10-15 hari barulah bibit ditanam.
- Waktu penanaman sebaiknya musim penghujan atau peralihan dari musim kemarau kemusim hujan, pukul 6.30 pagi atau 16.30-18.00 sore.
- Cara penanaman : menghadapkan bagian yang ditumbuhi akar lekat kebawah, sedangkan bagian belakang (yang tidak ditumbuhi akar lekat) menghadap keatas.
- Taburkan pupuk kandang 0,75-100 gram/tanaman yang sudah dicampur NATURAL GLIO.
- Tutup lubang tanam dengan tanah galian bagian atas yang sudah dicampur pupuk dasar :
- NPK 20 gram/tanaman
- Untuk tanah kurang subur ditambahkan 10 gram urea, 7 gram SP 36 dan 5 gram KCl per tanaman.
- Segera setelah ditutup, disiram SUPERNASA :
- Alternatif 1 : 0,5 sendok makan/ 5 lt air per tanaman.
- Alternatif 2 : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 20 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.
- Pemberian SUPERNASA selanjutnya dapat diberikan setiap 3 - 4 bulan sekali.

3.4. Pemeliharaan Tanaman
3.4.1. Pengikatan Sulur Panjat
Panjatkan pada tiang panjat menggunakan tali. Ikatkan dengan dipilin dan dilipat hingga mudah lepas bila sulur tumbuh besar dan akar lekatnya sudah melekat pada tiang panjat.

3.4.2. Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan setiap 2-3 bulan sekali. Pembubunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan.

3.4.4. Perempalan
Perempalan atau pemangkasan dilakukan pada:
Batang, dahan, ranting yang tidak produktif, atau terserang hama dan penyakit.
Pucuk/batang, karena tidak memiliki dahan yang produktif
Batang yang sudah tua agar meremajakan tanaman menjadi muda kembali.
3.4.5. Pemupukan Susulan
Penyemprotan POC NASA (4-5 tutup) atau POC NASA (3- 4 tutup) + HORMONIK (1 tutup) per tangki setiap 3 - 4 minggu sekali.
Pupuk makro diberikan sebagai berikut :

Umur
(bln)
Pupuk makro (gram/pohon)
Urea
SP 36
KCl
3-4
35
15
20
4-5
35
20
25
5-6
35
25
30
6-17
35
30
35

3.4.6. Pengairan dan Penyiraman
Pada musim kemarau penyiraman sehari sekali di sore hari. Pada musim hujan tidak boleh tergenang.

3.4.7. Pemberian Mulsa
Usia 3-5 bulan, beri mulsa alami berupa dedaunan tanaman tahunan ataupun alang-alang.

3.4.8. Penggunaan Tajar ( Ajir)
Sebaiknya gunakan tajar mati dari bahan kayu. Pangkal tajar diruncingkan, bagian ujung dibuat cabang untuk menempatkan batang lada yang panjangnya telah melebihi tinggi tajar. Panjang tajar 2,5-3 m..

3.5. Hama dan Penyakit
3.5.1. Hama

a. Hama Penggerek Batang (Laphobaris Piperis)
Ciri: berwarna hitam, ukuran 3-5 mm. Serangga dewasa lebih suka menyerang bunga, pucuk daun dan cabang-cabang muda. Akibat lain bila Nimfanya (serangga muda) berupa ulat akan menggerek batang dan cabang tanaman. Pengendalian: memotong cabang batang; penyemprotan PESTONA.

b. Hama bunga
Ciri: Serangga dewasa berwarna hitam, sayap seperti jala, terdapat tonjolan pada punggungnya, ukuran panjang tubuh 4,5 mm dan lebar 3 mm. Gejala: serangga dewasa/nimfanya menyerang bunga berakibat bunga rusak dan menimbulkan kegagalan pembuahan, siklus hidupnya sekitar 1 bulan. Pengendalian: penyemprotan PESTONA, serta dapat juga dilakukan pemotongan pada tandan bunga.

c. Hama buah
Ciri: serangga berwarna hijau kecoklatan, nimfanya tidak bersayap, berwarna bening dan empat kali ganti kulit. Serangga dewasa atau nimfanya menyerang buah sehingga isi buah kosong. Telurnya biasa diletakkan pada permukaan daun atau pada tandan buah, siklus hidupnya sekitar 6 bulan. Pengendalian: musnahkan telur dipermukaan daun, cabang, dan yang ada pada tandan buah. Gunakan PESTONA.

3.5.2. Penyakit
a. Penyakit busuk pangkal batang (BPP)
Penyebab: jamur Phytopthora Palmivora Var Piperis. Gejala: awal serangan sulit diketahui. Bagian yang mulai terserang pada pangkal batang memperlihatkan garis-garis coklat kehitaman dibawah kulit batang. Daun berubah warna menjadi layu (berwarna kuning). Pencegahan : penanaman jenis lada tahan penyakit BPB. Pemberian Natural Glio sebelum dan sesudah tanam.

b. Penyakit kuning
Penyebab: tidak terpenuhinya berbagai persyaratan agronomis serta serangan cacing halus (Nematoda) Radhophalus similis yang mungkin berasosiasi dengan nematoda lain seperti Heterodera SP, M incognita dan Rotylenchus Similis. Gejala: menyerang akar tanaman lada, ditandai menguningnya daun lada, akar rambut mati, membusuk dan berwarna hitam. Cepat lambatnya gejala daun menguning tergantung berat ringannya infeksi dan kesuburan tanaman. Pengendalian: Pemberian pupuk kandang, pengapuran, pemupukan tepat dan seimbang, pemberian Natural Glio sebelum dan sesudah tanam.

Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat di campur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.

3.6. Panen
3.6.1. Ciri dan Umur Panen
Panen pertama umur tiga tahun atau kurang. Ciri-ciri: tangkainya berubah agak kuning dan sudah ada buah yang masak (berwarna kuning atau merah).
3.6.2. Cara Panen
Pemetikan dari buah bagian bawah hingga buah bagian atas, dengan mematahkan persendian tangkai buah yang ada diketiak dahan.
3.6.3. Periode Panen
Periode panen sesuai iklim setempat, jenis lada yang ditanam dan intensitas pemeliharaan.

saat ini umur merica saya sudah sekitar 5 bulan.
sekian dari saya , semoga ada manfaatnya.

6 komentar:

  1. Terima kasih atas infonya pak, mohon info khususnya mengenai cara pemangkasan /pemotongan tanaman merica yg bibitnya bersumber dari sulur dada, terima kasih atas bantuannya

    BalasHapus
  2. saya ingin sekali bertani merica,tapi saya tdk pandai bertani.kalau bisa saya mau gabung dgn komunitas bapak,supaya saya bisa menjadi petani yg baik.
    nama saya EVI,saya tinggal di pekanbaru.
    No HP:081365031488.
    terima kasih.
    wassalam

    BalasHapus
  3. Mas tolong saranya saya stek bibit lada saya bnyak yg nggk hidup ini,bagamana caranya pembibitan yg baik dan bnar

    BalasHapus
  4. kak cuman masukan ajah kok blognya nga di kasi copyright sayang klo ada kontenya di copy orang tanpa ada link ke blog ini

    BalasHapus